Operasi Vitreus berlangsung dari 19 Agustus hingga 23 Agustus, dengan 528 surat perintah penggeledahan yang dilakukan di Australia dan Selandia Baru.
Data dari Komisi Intelijen Kriminal Australia menunjukkan bahwa pada tahun 2023, konsumsi sabu per kapita di Australia merupakan yang tertinggi kedua di antara 30 negara yang disurvei.
Australia juga menduduki peringkat ke-20 dari 32 negara untuk penggunaan kokain, peringkat ke-15 dari 33 negara untuk penggunaan MDMA, dan peringkat ketiga dari 20 negara untuk penggunaan ganja.
Pada bulan Desember 2023, terjadi rekor penggunaan kokain tertinggi di ibu kota dan daerah serta rekor konsumsi sabu tertinggi di ibu kota.
Ganja dan sabu dikonsumsi lebih banyak daripada narkoba terlarang lainnya di Australia.
Di seluruh negeri selama operasi tersebut, polisi melakukan 1.611 penangkapan terkait narkoba, mengajukan 2.962 dakwaan terkait narkoba, dan menyita hampir 1.400 kg narkoba terlarang dan lebih dari 2.500 tanaman ganja, 71 senjata api, dan uang tunai lebih dari $2,2 juta.
Selama penindakan keras tersebut, Kepolisian Australia Selatan mendakwa seorang pria berusia 26 tahun setelah menyita lebih dari 1.100 tab LSD dari sebuah alamat di Glenside, Adelaide.
Di Victoria, polisi menghentikan seorang pria dan seorang wanita yang hendak menaiki feri ke Tasmania.
Mereka diduga memiliki enam kilogram zat yang tampaknya merupakan MDMA yang disembunyikan di dalam koper mereka.
Dan Polisi Federal Australia menangkap seorang warga negara Kanada karena diduga mencoba mengimpor sekitar 15 kg sabu ke Australia melalui Bandara Sydney.