2 September 2024
Alternatif untuk Jerman (AfD), menempati posisi pertama di negara bagian Thuringia karena partai-partai arus utama berjanji untuk menyingkirkan partai sayap kanan populis itu dari kekuasaan.
Populis sayap kanan, Alternatif untuk Jerman (AfD), telah memenangkan pemilu di negara bagian Thuringia, bekas Jerman Timur.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebutnya sebagai hasil yang “pahit”.
Ini merupakan pukulan psikologis yang besar bagi banyak warga Jerman yang merasa gentar dengan nada-nada ekstrem kanan AfD.
Pemimpin AfD di Thuringia, Björn Höcke, didenda awal tahun ini karena menirukan slogan Nazi. Partai tersebut juga dituduh memiliki hubungan dekat dengan Rusia pimpinan Putin dan dituduh menjadi mata-mata untuk China. Namun, semua itu tampaknya tidak menghalangi keberhasilan pemilu.
Meskipun partai-partai sentris cenderung bersatu untuk menyingkirkan AfD dari jabatan di Thuringia, ada kemungkinan AfD dapat menyetujui aliansi jahat dengan populis sayap kiri yang baru terbentuk, BSW.
Meskipun BSW berada di ujung spektrum politik yang lain, kedua partai tersebut memiliki sikap Eurosceptic, anti-imigrasi, dan populis. Keduanya juga menganjurkan pemotongan bantuan militer ke Ukraina.
Menjelang pemilu, pendiri BSW, Sahra Wagenknecht, mengesampingkan kemungkinan bekerja sama dengan AfD.
Bahkan jika mereka dapat disingkirkan dari jabatan, AfD dikhawatirkan dapat melumpuhkan jalannya negara. Dengan lebih dari sepertiga kursi di parlemen Thuringia, partai tersebut dapat menggunakan hak minoritas untuk memblokir isu-isu konstitusional seperti pengangkatan hakim baru.
Björn Höcke berselisih paham dengan badan peradilan selama sidang pengadilan baru-baru ini. Ia dilaporkan bertanya kepada hakim, “apakah Anda ingin melarang bahasa Jerman karena Nazi juga berbicara dalam bahasa Jerman?”
Tema utama pemilihan umum adalah imigrasi. Pemerintah federal yang berhaluan kiri-tengah telah berusaha keras untuk bersikap tegas terhadap para migran setelah seorang pencari suaka asal Suriah menikam orang-orang di sebuah festival bulan lalu yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa orang lainnya.
Pemerintah telah mengumumkan tindakan keras terhadap penggunaan pisau di festival dan tempat umum lainnya. Tunjangan bagi migran akan dikurangi dan pemerintah telah berjanji untuk mempercepat deportasi pencari suaka yang gagal.
Pada hari Jumat sekelompok warga negara Afghanistan “yang semuanya adalah penjahat yang dihukum” dipulangkan ke Afghanistan, pertama kalinya Jerman memulangkan orang-orang ke sana sejak Taliban kembali berkuasa. Pemerintah Jerman mengatakan “kepentingan keamanan jelas lebih besar daripada kepentingan melindungi penjahat dan individu berbahaya.”
Pergeseran kebijakan suaka ke arah kanan pada menit-menit terakhir tidak cukup untuk menghindari hasil pemilu yang ditakutkan banyak orang. Kanselir Scholz baru merasa lega tadi malam karena SPD-nya yang berhaluan kiri-tengah berhasil mempertahankan setidaknya beberapa kursi di Thuringia. Mitra koalisinya, Partai Hijau dan FDP, kehilangan semua kursi mereka.
Höcke mengatakan masyarakat telah memilih “tidak untuk Thuringia dan Jerman yang multikultural.”
Di negara bagian tetangga Saxony, tempat pemilihan umum negara bagian juga diadakan, AfD berhasil menduduki posisi kedua setelah partai tengah-kanan, CDU. Radio Jerman pagi ini melaporkan bahwa hasil akhir menunjukkan AfD hanya kurang sedikit dari mayoritas yang menghalangi di sana.
Pemilihan umum ketiga akan diadakan di negara bagian Brandenburg dalam beberapa minggu mendatang. Pemerintah akan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kekalahan lagi dengan pemilihan umum federal yang tinggal setahun lagi.
