Komentator politik Sky News Peta Credlin membantu Brittany Higgins menyusun pernyataan yang menguraikan rencana mantan staf itu untuk mereformasi cara parlemen menangani pelecehan seksual, demikian disampaikan dalam persidangan pencemaran nama baik.
Higgins bertengkar dengan mantan bosnya Senator Linda Reynolds atas serangkaian unggahan media sosial dari tahun 2023 yang diyakini mantan menteri pertahanan itu merusak reputasinya.
Pengacara senator Martin Bennett mengatakan di pengadilan Perth bahwa pernyataan yang mengaku milik Higgins, yang dibacakan pengacaranya Rachael Young selama penyampaian penutupnya, tidak ditulis olehnya.
“Itu sama sekali bukan suara Ibu Higgins,” ungkapnya kepada Mahkamah Agung Australia Barat pada hari Selasa mengacu pada pernyataan tertanggal 19 Februari 2021.
“Drafnya… disiapkan oleh (suami Higgins saat ini, David) Sharaz dan diedit oleh Peta Credlin.”
Bennett membacakan serangkaian pesan antara Sharaz dan Credlin yang isinya: “Terima kasih sekali lagi atas bantuan Anda. Silakan lihat draf awal di bawah ini, silakan mengerjakan ulang sepenuhnya jika Anda merasa perlu”.
Bennett mengatakan Credlin – kepala staf mantan perdana menteri Tony Abbott – memberikan saran untuk mengerjakan ulang paragraf-paragraf, dan meminta Sharaz untuk meneleponnya sehingga dia bisa membicarakan perubahan-perubahan tersebut.
Ia juga mengatakan Sharaz mengirimkan dokumen yang telah diedit itu kepada jurnalis Lisa Wilkinson.
Young mengakhiri argumen penutupnya untuk pembelaan Higgins dengan mengatakan senator telah berulang kali menyatakan dia melindungi agensi Higgins dalam membela penanganannya terhadap dugaan pemerkosaan.
“Tetapi Ibu Higgins tidak memiliki hak apa pun ketika dia diperkosa pada bulan Maret 2019 di sofa di kantor pribadi Senator Reynolds,” katanya.
Young membacakan kutipan pernyataan Higgins yang menyatakan bahwa ia telah menghubungi kembali Kepolisian Federal Australia dan akan melanjutkan dengan pengaduan resmi atas dugaan pemerkosaan yang dialaminya.
Di dalamnya, Higgins juga mengatakan: “Perdana menteri telah berulang kali memberi tahu parlemen bahwa saya harus diberi wewenang untuk melangkah maju”.
“Saya tidak yakin bahwa wewenang itu diberikan kepada saya selama dua tahun terakhir, tetapi saya memanfaatkannya sekarang dan telah memberi tahu Kantor Perdana Menteri bahwa saya mengharapkan suara dalam merumuskan ruang lingkup dan ketentuan acuan untuk tinjauan baru dan signifikan terhadap kondisi semua staf menteri dan parlemen.
“Sejak awal, saya didorong oleh keinginan untuk memastikan tidak ada orang lain yang harus mengalami trauma seperti yang saya alami selama berada di gedung parlemen.
“Saya telah berkali-kali gagal, tetapi sekarang saya memiliki suara saya, dan saya bertekad untuk menggunakannya guna memastikan bahwa hal ini tidak akan pernah terjadi lagi kepada anggota staf lainnya.”
Persidangan dilanjutkan hari ini ketika Bennett dijadwalkan untuk menyelesaikan pernyataan penutupnya.
