Pihak berwenang Islandia pada hari Senin mencari dua wisatawan yang hilang sejak gua es runtuh sebagian pada sore sebelumnya, menewaskan satu orang dan melukai seorang lainnya.
Pencarian, yang dihentikan semalam karena kondisinya terlalu berbahaya untuk dilanjutkan, dilanjutkan sekitar pukul 7 pagi pada hari Senin (5 sore AEST), menurut laporan penyiar Islandia RUV. Hingga 60 peneliti sudah berada di lokasi kejadian, dan lebih banyak lagi yang diperkirakan akan tiba sepanjang hari, kata RUV.
Polisi setempat mengatakan sekelompok 25 wisatawan dari beberapa negara sedang menjelajahi gua es di gletser Breidamerkurjokull di Islandia tenggara ketika insiden itu terjadi sesaat sebelum pukul 3 sore pada hari Minggu (1 pagi AEST). Empat orang tertimpa es yang jatuh, dengan satu orang meninggal di tempat kejadian dan yang lainnya diterbangkan ke rumah sakit dengan helikopter.
Gua es merupakan tujuan populer bagi pengunjung Islandia, dengan operator tur menawarkan pelanggan kesempatan untuk “menjelajahi bagian dalam gletser” dan melihat warna biru dan “pola menakjubkan” di es.
Gletser menutupi sekitar 11 persen wilayah Islandia, sebuah negara kepulauan di Atlantik utara yang terletak di tepi selatan Lingkaran Arktik. Gletser terbesar adalah Vatnajokull, yang meliputi 7.900 kilometer persegi. Breidamerkurjokull adalah bagian dari Vatnajokull yang berakhir di Laguna Jokulsarlon, tempat gunung es terus-menerus terlepas dari gletser.
Situs berita lokal Visir mengatakan kelompok yang berada di gua saat keruntuhan terjadi sedang melakukan tur terorganisasi ditemani oleh seorang pemandu. Kebanyakan orang berada di luar gua saat gua runtuh, lapor Visir.
Memindahkan peralatan dan personel penyelamat ke gletser sulit dilakukan karena medannya yang terjal, dan penyelamat harus memotong es menggunakan gergaji mesin.