Puluhan orang terjun ke perairan berbahaya di saluran air yang sibuk itu pada hari Selasa.
“Sayangnya, bagian bawah perahu robek,” kata Olivier Barbarin, walikota Le Portel dekat pelabuhan perikanan Boulogne-sur-Mer, tempat pos pertolongan pertama didirikan untuk merawat para korban.
Seorang pejabat penyelamat maritim yang berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang membahas rincian operasi tersebut, mengonfirmasi sedikitnya 13 migran tewas.
Etienne Baggio, juru bicara prefektur maritim Prancis yang mengawasi wilayah laut itu, mengatakan “lebih dari 10” orang tewas, tetapi ia tidak memiliki angka pasti. Prefektur itu mengatakan kapal itu mengalami kesulitan di lepas pantai Gris-Nez.
Baggio dan wali kota mengatakan tim penyelamat menemukan 61 orang dari perairan.
Suhu laut di lepas pantai Prancis utara sekitar 20 derajat.
Setidaknya 30 migran meninggal atau hilang saat mencoba menyeberang ke Inggris tahun ini, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi.
Setidaknya 2.109 migran telah mencoba menyeberangi Selat Inggris dengan perahu kecil dalam tujuh hari terakhir, menurut data Kementerian Dalam Negeri Inggris yang diperbarui pada hari Selasa. Data tersebut mencakup orang-orang yang ditemukan di Selat Inggris atau saat tiba di sana.
Peraturan suaka Eropa yang semakin ketat, meningkatnya xenofobia, dan perlakuan tidak bersahabat terhadap migran telah mendorong mereka ke utara.